Mutiara dari Seubun Ayon

on Friday, January 24, 2014
Ini merupakan pengalaman pribadi saya sebagai anggota kelompok 58. Saya adalah seorang mahasiswa FKIP pendidikan Bahasa Inggris. Ada sesuatu yang amat menarik perhatian saya, di dalam grombolan anak-anak yang saya ajar ketika menjalankan program utama saya siang hari itu, ada seorang gadis kecil yang malu-malu dengan tubuh mungilnya dengan susah payah menyelinap kedepan dan berusaha mengacungkan tangannya untuk menjawab berbagai pertanyaan saya dalam Bahasa Inggris. Dia terlihat antusias sekali, matanya berbinar ketika saya menceritakan berbagai kisah-kisah para nabi, dongeng-dongeng luar negeri, ataupun kisah-kisah islami.

 Foto: Namanya Nadia, umurnya sekitar 8 tahun.

Waktu itu saya belum menyadari kehadirannya, dia terlihat samar dalam dominasi murid-murid lainnya, pemalu, dan semua teman-temannya mengejeknya karna kulitnya yang gelap. Well, akhirnya saya menyuruh dia untuk berdiri disamping saya menemani saya mengajar. Dia senang sekali, dan mengikuti pelajaran dengan baik. Yah, tanpa pernah saya duga, Subhanallah, anak ini cerdas sekali.

'Nadia!' dia berkata dengan semangat ketika saya menanyakan namanya. Dia mampu mengikuti pelajaran yang saya berikan walaupun notabenenya itu jauh diatas levelnya dan juga kelas sekolahnya. Saya mengajarkan dia berbincang dalam Bahasa Inggris, mengajaknya duduk bercakap-cakap berhadapan. Cukup sekali diajarkan, dia langsung mampu meniru yang saya ajarkan dengan baik sekali.

Foto: Perhatikan anak perempuan di sebelah kiri bawah gambar, dia, si Nadia satu-satunya anak yang terus menyimak ucapan saya dengan baik.

Sebagai guru, atau setidaknya calon guru, menemukan anak seperti ini adalah sebuah kebahagiaan bagi saya. Pada mulanya, saya hanya berpikir dia hanya fokus pada pembelajaran Bahasa Inggris yang saya berikan saja. Namun, ketika saya mencobanya dengan pelajaran Matematika SMP yang saya jelaskan terlebih dahulu, Nadia mampu munjawab berbagai soal lainnya. Saya semakin terkagum.

 Foto: Nadia bersama teman maju kedepan mempraktekkan gerakan yang saya instruksikan, katanya dia mau menjadi guru Bahasa Inggris juga supaya dia bisa seperti saya. Menyenangkan mendengarnya.

Foto: Nadia, mengikuti pembelajaran yang diberikan rekan KKN saya.

Lama kelamaan, rasa minder dan malunya hilang, semakin banyak dia belajar semakin percaya diri dia di depan kelas. Dia bernyanyi, berceloteh, bercanda dan bertanya untuk memuaskan rasa ingin tahunya. Saya senang sekali pada perkembagan semacam ini. Saya mencoba menjawab apapun yang dia ingin tahu sebaik yang saya bisa.

Sampai hari ini, dia masih antusias mengikuti berbagai bimbingan belajar yang kelompok kami berikan kepada anak-anak Desa Seubun Ayon ini. Di mata saya, anak ini, Nadia tidak berkurang sedikitpun sinarnya. Dia adalah mutiara yang saya temukan di tumpukan batu di desa ini. Selalu ada keceriaan yang dia bawa untuk teman-temannya beserta guru-guru para pendidik di desa ini, yang membuat saya selalu bersyukur telah ditempatkan di desa yang sangat indah ini, dengan anak-anak yang hebat pula. Semoga Nadia ini, tercapai cita-citanya, dan terus berkembang walaupun kelak kami sudah meninggalkan desa ini.

Mungkin, sedikit sebagai sentuhan terakhir, saya akan memberikan foto dari seluruh murid anak-anak saya di desa ini. Mereka adalah anak-anak hebat yang kelak akan menjadi masa depan yang cerah bagi bangsa ini.


Wassalam,
Muharri Aqly

Pelatihan Bola Voli

Pelatihan bola voli merupakan salahsatu program dari rekan kami yang merupakan mahasiswa PENJASKESREK. Target utama pelatihan ini adalah anak-anak dan juga para remaja gampong. Mereka semua antusias mengikuti pelatihan ini dengan baik dan bersemangat. Mereka menjalankan instruksi dari teman kami dengan baik dan benar. 
















Sederetan foto diatas adalah foto kegiatan dari anak-anakdan pemuda seubun ayon. Semoga kegiatan ini bermanfaat dan juga dapat berguna dengan baik.