Malam ini merupakan malam terakhir kami berada di desa ini. Sangat menyedihkan, ada beberapa anggota kelompok kami yang sudah menangis haru bahkan sebelum acara dimulai. Banyak pengalam yang sangat berharga kami dapatkan sebulan selama kami di desa yang indah ini. Sampai sekarang, kami masih bersyukur bisa berkenalan dengan komunitas yang hebat ini. Dengan anggota kelompok yang beragam ini, denga kekompakan kami yang masih terus terjaga sampai di hari ke 31 ini.
Pelepasan dilakukan di Meunasah dan dihadiri olah banyak masyarakat. Mulai dari pemuda desa, anak-anak, dan juga orang dewasa. Mereka berkumpul untuk melihat wajah kami yang akan meninggalkan gampong mereka.
Foto: Anak-anak merupan yang paling banyak datang ke acara perpisahan ini. Agaknya kami sangat dekat dengan anak-anak di desa ini.
Acara dilanjutkan denga sambutan oleh Imam Meunasah yang mewakili pak Geuchik yang malam ini tidak bisa berkata apa-apa di dalam rasa harunya. Kami semua mengerti bagaimana perasaan pak Geuchik malam ini, dan kami juga merasakan keharuan yang sama.
Foto: Iman Meunsah, menggantikan sambutan yang seharusnya disampaikan oleh pak Geuchik.
Foto: Kata perpisahan yang disampaikan oleh ketua kelompok 58.
Acara dilanjutkan dengan memberikan bingkisan terhadap Bapak Geuchik, Sekdes, dan juga Imam Meunasah. Kami menghadiahkan kenang-kenangan terhadap mereka yang sudah selama sebulan ini mengabdi di masyarakat gampong ini.
Sebagai penutupan acara ini, kami membagikan beberapa hadiah kepada anak-anak yang selama ini sudah menjadi murid yang baik bagi kami yang mengajar. Mereka semua terlihat sedih, dan beberapa sampai menitikkan air matanya.
Semua yang telah kami lakukan di desa ini kami harapkan dapat memberikan manfaat dan kesan yang baik bagi mereka semua. Terus terang, bagi kami semua, momen KKN ini merupakan kenangan yang sangat berharga yang akan kelak terus kami ingat seumur hidup kami.
Pasti kami akan kembali lagi kemari, untuk mengenang tempat ini atau untuk sekedar berkunjung.
wassalam.